Kamis (25/2), SMA Kesatrian 2 Semarang menyelenggarakan sosialisasi berkaitan dengan Ujian Sekolah, KBM, Kenaikan Kelas, dan Kelulusan di Masa Pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut diadakan dengan harapan semakin memperjelas siswa delam menghadapi kenaikan kelas dan kelulusan. Informasi berkaitan dengan kenaikan kelas dikhususkan untuk kelas X dan XI, sedangkan untuk kelulusan untuk kelas XII.
Drs. Sunarno, M.Si., selaku kepala SMA Kesatrian 2 Semarang dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekolah masih berkomitmen menjalankan anjuran pemerintah untuk melakukan Pembelajaran secara daring. Walaupun proses Pembelajaran dilaksanakan secara daring, sekolah tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswa dalam proses KBM. Selain itu, sekolah juga berupaya memberikan sosialisasi terkait kenaikan kelas dan kelulusan siswa sebagai wujud tanggung jawab untuk semakin memahamkan siswa serta mempersiapkan siswa agar mendapat nilai yang terbaik.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut Maryusis, S.Pd., M.Si. selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyampaikan materi terkait aturan KBM, kenaikan kelas, dan kelulusan. Selama proses KBM, guru berusaha memberikan pelajaran dengan baik pada siswa dengan memanfaatkan fasilitas berbagai aplikasi yang ada seperti whatsapp, telegram, Google Meet, Google Classroom, zoom, youtube, dan Quipperschool. Diharapkan dengan berbagai aplikasi yang digunakan bisa semakin mempermudah siswa dalam belajar. Sedang untuk tes kenaikan kelas dan Ujian Sekolah, pihak SMA Kesatrian 2 Semarang menggunakan sistem tes berbasis aplikasi bernama examtria.
Selain dari pihak sekolah, SMA Kesatrian 2 Semarang juga mendatangkan pemateri dari pihak praktisi pendidikan. Dalam materi yang disampaikan, Imam Pujianto, S.Pd. memberikan pengetahuan kepada peserta terkait program masuk perguruan tinggi negeri. Ada berbagai jalur masuk perguruan tinggi negeri, salah satunya yaitu SNMPTN. SNMPTN hanya bisa diikuti oleh 40% kuota siswa dalam satu sekolah. Karena jumlah kuota pendaftar yang sedikit, tidak semua siswa bisa lolos jalur tersebut. Namun, siswa dapat mencoba jalur masuk perguruan tinggi negeri melalui program SBMPTN dan jalur mandiri. Jalur SBMPTN merupakan jalur seleksi melalui tes secara nasional, sedangkan jalur mandiri dilakukan tes oleh pihak kampus secara mandiri.